Umumnya, kosmetik digunakan hampir semua kalangan untuk tujuan perbaikan penampilan. Sebagai konsumen pengguna kosmetik, kadang, kita hanya menggunakan kosmetik tanpa mengetahui kandungan kosmetik tersebut. Namun, belakangan konsumen sudah mulai ingin mengetahui komposisi produk kosmetik dengan berbagai macam bahan aktif yang bekerja untuk kulit tertentu.
Apa saja sih sebenarnya sumber bahan dasar kosmetik yang kita gunakan sehari-hari?. Berikut pembahasan mengenai kolagen, bakuchiol dan retinol sebagai sumber bahan dasar kosmetik yang mungkin lebih familiar.
1. Kolagen
Kolagen termasuk dalam keluarga protein fibrillar yang tersusun atas asam amino yang membuat serat kolagen. Keluarga protein ini mendominasi matriks ekstraseluler dari sebagian besar jaringan ikat pada mamalia. Dalam struktur kimianya, protein ini terutama mengandung prolin, hidroksiprolin, glisin, dan hidroksiisin. Protein ini terjadi secara alami di dermis (kulit) dalam bentuk serat yang memberikan densitas dan elastisitas yang sesuai pada kulit. Kolagen bukan hanya di kulit, tapi tersebar di berbagai jaringan organ tubuh, dan strukturnya bervariasi tergantung lokasi dan fungsinya.
Pada kulit, fungsi kolagen yaitu menghambat penuaan kulit, memperbaiki kulit (hidrasi, elastisitas, densitas kulit). Seorang yang muda dan sehat, kolagen secara teratur diperbaharui sekitar 3 kg per tahun secara sistematis. Kemampuan untuk meregenerasi serat kolagen dapat menghilang seiring waktu. Kolagen mulai menurun regenerasinya mulai usia 25 tahun, penurunan tajam terjadi setelah usia 50 tahun lalu setelah usia 60 tahun, hingga protein ini berhenti disintesis oleh tubuh. Proses penurunan biosintesis kolegen dipengaruhi faktor genetik, hormonal, stres dan faktor eksternal lainnya (radikal bebas, diet tinggi gula, rokok, alkohol), dan proses selama menopause.
Kolagen sebagai sumber bahan dasar kosmetik dapat berasal dari sapi, domba, babi, serta sumber dari laut. Sumber dari laut dianggap paling aman, antara lain ikan air tawar, ikan air asin, bintang laut, ubur-ubur, spons, bulu babi, gurita, cumi-cumi, sotong, anemon, dan udang. Bahan dari ikan yang digunakan yaitu kulit, tulang, sirip, dan sisiknya.
Peran Kolagen dalam kosmetik untuk mempertahankan dan menyerap air di lapisan luar kulit (epidermis). Sediaan kosmetik dengan kolagen (tropocollagen) menembus epidermis secara aktif dengan mengikat air, juga dapat menembus lapisan yang lebih dalam (dermis) dan bergabung dengan protein yang tidak larut dalam air lainnya. Proses selanjutnya yaitu pembentukan lapisan hidrofilik pada permukaan kulit , yang secara berurutan mempertahankan kelembapan di ruang interseluler kulit.
Mekanisme kerja kolagen dalam kosmetik di dermis, melalui dua mekanisme, yaitu, (1) Asam amino bebas menyediakan blok bangunan untuk pembentukan serat kolagen dan elastin; (2) Oligopeptida kolagen bertindak sebagai ligan yang berikatan dengan reseptor pada membran fibroblas dan merangsang produksi kolagen, elastin, dan asam hialuronat yang baru.
Produk kolegen sebagai kosmetik berbentuk krim, serum, masker. Bentuk produk lain kolagen juga dapat sebagai suplemen yang dikonsumsi. Efek samping kolagen , umumnya efek sampng ringan. Contoh efek samping yaitu alergi terhadap produk kosmetik.
2. Retinol dan Bakuchiol
Retinol adalah bentuk vitamin A yang penting, diperoleh melalui makanan sebagai vitamin A atau provitamin A karotenoid, retinil ester. Retinol dan retinil ester yang ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, sumber utama hewani yaitu hati, kuning telur, dan lemak susu, bisa dalam bentuk produk susu dan mentega. Salah satu fungsi utama dari retinoid dan karotenoid adalah aktivitas antioksidannya, melindungi sel dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh foto-oksidasi dan reactive oxygen species (ROS).
Retinoid topikal telah menjadi bahan utama dalam terapi anti-aging, karena kemampuannya secara klinis untuk mengurangi tanda-tanda penuaan melalui peningkatkan produksi kolagen di kulit dengan menstimulasi fibroblas, sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi kolagen, dan juga dengan memperlambat pemecahan kolagen yang ada.
Bakuchiol adalah fenol meroterpen yang dimurnikan, ditemukan terutama dalam biji tanaman India Psoralea corylifolia (babchi). Sumber tanaman lainnya yaitu Psoralea glandulosa, Pimelea drupaceae (bunga beras ceri), Ulmus davidiana, Otholobium pubescens dan Piper longum (lada panjang). Senyawa ini diketahui memiliki antiproliferatif, antiinflamasi, antioksidan, dan aktivitas anti jerawat.
Bakuchiol adalah agen alternatif untuk retinoid topikal. Berdasarkan penelitian S. Dhaliwal et al ( 2017), bakuchiol sebanding dengan retinol dalam kemampuannya untuk penurunan intensitas dan luas permukaan pigmentasi di wajah, serta lebih dapat ditoleransi daripada retinol setelah mengaplikasikan produk 2 kali sehari selama 12 minggu. Toleransi yang dimaksudnya adalah terjadinya fotosensitivitas, kulit menjadi sangat sensitif terhadap sinar matahari sehingga menyebabkan reaksi kulit yang tidak biasa seperti kemerahan, gatal, ruam, atau bahkan terbakar pada area yang terpapar sinar matahari.
Penggunaan Topikal
Produk kosmetik biasanya diaplikasikan pada wajah secara topikal. Proses masuknya bahan topikal (farmakokinetik) hingga memberikan efek pada kulit, prinsipnya sama saja dengan prinsip melalui rute masuk obat ke dalam tubuh lainnya. Bahan topikal masuk melalui proses penyerapan, distribusi, metabolisme, eliminasi. Faktor yang menentukan efek topikal antara lain berapa kali aplikasi pemakaiannya dan formulasi topikalnya. Formulasi dermatologis dapat diklasifikasikan sebagai tincture, wet dressings, lotion, gel, aerosol, bedak, krim, busa, dan salep, yang berbeda kandungan dan fungsinya.
Contohnya produk kosmetik yang mengandung retinoid. Retinoid yang dioleskan secara topikal tetap berada di epidermis, dengan penyerapan kurang dari 10% ke dalam sirkulasi tubuh. Sejumlah kecil retinoid yang diserap setelah aplikasi topikal dimetabolisme oleh hati dan diekskresikan dalam empedu dan urin.
Sebagai penutup, memahami bahan dasar kosmetik contohnya kolagen, bakuchiol, dan retinol sangat penting untuk membantu konsumen memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulitnya. Kolagen dikenal mampu menjaga kekenyalan kulit, retinol efektif dalam mempercepat regenerasi sel, dan bakuchiol sebagai alternatif alami yang lebih lembut namun tetap memberi manfaat anti-aging. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat lebih bijak dalam menggunakan produk kosmetik untuk merawat kulit secara aman dan efektif.
Sumber
1. Barbara Jadach et al. Use of Collagen in Cosmetic Products. 2024
2. Janka V et al. Therapeutic Uses of Retinol and Retinoid-Related Antioxidants. 2025
3. S. Dhaliwal et al. Prospective, randomized, double-blind assessment of topical bakuchiol and retinol for facial photoageing. 2019
4. Katzung. Basic & clinical pharmacology. 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar